Jumat, 26 September 2014

Bromo + Madakaripura (25 Juni 2014)

Sebelum tugasku ke Bima, yang akan menjadi rumah sementaraku untuk dua tahun ke depan kusempatkan mengajak keluargaku untuk jalan-jalan berwisata ke icon wisata Jawa Timur, Gunung Bromo.

Tak banyak yang kuingat mengenai detil perjalanan itu, maka akan kuceritakan secara garis besarnya saja.

Untuk menuju ke Gunung Bromo ada dua jalur yang biasa digunakan, yaitu jalur Probolinggo dan jalur Pasuruan. Rute yang lebih biasa digunakan adalah jalur Probolinggo, yang karena aksesnya memang lebih mudah dijangkau. Jalur Pasuruan biasanya digunakan oleh traveler yang mulai perjalanan dari Malang.

Hanya dua jenis transportasi yang diperbolehkan untuk naik ke Bromo dari desa terakhir (Desa Sukopuro apabila dari Probolinggo dan Desa Nongko Jajar bila dari Pasuruan), yaitu Sepeda Motor dan Mobil Hardtop. Untuk sepeda motor masing-masing boleh membawa tanpa harus sewa, asalkan kondisinya kuat. Sedangkan untuk jenis transportasi satunya, mobil hardtop, kita harus menyewa dari para sopir di sana yang memang pekerjaan seharinya menyewakan mobil hardtop. Untuk paket lengkap wisata Bromo sewa mobil hardtop berkisar dari 350 ribu hingga 400 ribu. Paket lengkap wisata Bromo yang ditawarkan disini adalah Penanjakan, Kawah Bromo, Bukit Teletubbies, dan Pasir Berbisik. Sedangkan untuk paket Penanjakan dan Puncak Bromo saja, dikenakan tarif sebesar 200 ribu hingga 250 ribu.

Penanjakan
Penanjakan adalah spot pertama yang harus dikunjungi apabila kita berkunjung ke Bromo. Penanjakan adalah sebuah bukit yang sangat terkenal akan sunrise nya yang indah, tidak hanya di Indonesia bahkan dunia internasional pun telah mengakui keindahan sunrise dari Penanjakan ini. Akan banyak kita jumpai bule-bule sedang berburu sunrise lengkap dengan kameranya beserta lensa tabungnya.

Dari sini selain kita jumpai sunrise yang begitu indah, lautan awan juga begitu mendayu merayu. Gunung Bromo beserta kawan-kawannya pun terlihat kokoh menjulang dari sisi selatan Penanjakan.


Kawah Bromo
Dari Penanjakan, setelah puas menikmati indahnya sunrise kita akan diantar oleh sopir menuju kawah Bromo tetapi tidak sampai ke puncaknya melainkan hanya sampai di kaki gunungnya. Di kaki gunung ini banyak terdapat kuda-kuda yang disewakan untuk mengantarkan wisatawan untuk menuju Kawah Bromo dengan tarif 40 ribu, hanya sampai anak tangga. Namun bila ingin berjalan kaki menuju kawah juga bisa, hanya dengan berjalan selama 30 menit kita akan sampai di anak tangga.

Untuk sampai di kawah kita diharuskan untuk melalui anak tangga yang berjumlah 250. Cukup melelahkan namun semua akan terbayar ketika sampai di Kawah Bromo. Selain pemandangan kawah yang eksotis menyembulkan asap setiap saat, pasir berbukit-bukit di kejauhan juga dapat kita saksikan dari sini. Begitu indah.


Bukit Teletubbies
Entah apa maksud dari nama “Bukit Teletubbies” ini. Karena yang kusaksikan hanyalah gundukan bukit pasir serta bukit hijau biasa. Namun tak lantas tak ada yang isitimewa disini, banyak bunga-bunga entah apa itu namanya yang begitu indah dengan warna ungunya yang elok.


Pasir Berbisik
Nama “Pasir Berbisik” berawal dari sebuah film berjudul Pasir Berbisik yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Namun memang disini akan terdengar lantunan musik alam yang diakibatkan oleh gesekan angin dengan bukit-bukit pasir.


Setelah puas menikmati wisata Bromo kami tak lantas langsung pulang, tak kan lengkap rasanya kalau berkunjung ke Bromo dan tidak menyempatkan berkunjung ke Air Terjun Madakaripura.

Madakaripura
Dari Bromo kita mengambil arah ke Pasuruan, akan banyak papan petunjuk jalan untuk menuju ke air terjun ini, yang karenanya menjadikan mudah ditemukan. Untuk masuk kesini kita diharuskan untuk membayar sebesar 5 ribu per orang. Dari pintu registrasi ini, untuk menuju ke air terjun kita diharuskan untuk berjalan selama kurang lebih setengah jam dengan medan yang lumayan licin.

Konon katanya, dulunya Air Terjun Madakaripura adalah tempat bersemedinya Gajah Mada dan karenanya dipercaya dapat memberikan kesembuhan atas segala penyakit. Takkan jarang kita temui banyak wisatawan yang khusus berkunjung demi mendapatkan kesembuhan.
 
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar