Selasa, 10 Februari 2015

BAJO PULO, The Coral Paradise

(BAJO PULO, The Coral Paradise)

-November 2014-

Sape memang tak hentinya membuatku takjub. Setelah Lariti dengan keajaibannya yang membuat takjub, kali ini giliran Bajo Pulo yang membuatku jatuh hati.
Bajo Pulo adalah sebuah pulau kecil di seberang Sape yang dapat ditempuh dari Pelabuhan Sape kurang lebih 25 menit menggunakan perahu kecil. Untuk menuju kesana cukup mudah, karena memang banyak kapal di Pelabuhan Sape yang ditujukan untuk disewakan ke wisatawan yang akan menuju ke Bajo Pulo.
"Di Bima laut mana si yang paling bagus?"

Jawaban kebanyakan orang Bima pasti hanya ada tiga, Lariti, Bajo Pulo, dan Satonda yang akan kuceritakan di tulisanku selanjutnya.

Jadi tak heran memang kalau banyak yang menjadikan perahunya sebagai perahu antar jemput ke Bajo Pulo di akhir pekan.

Tak ingin melewatkan Bajo Pulo begitu saja, aku dan keempat kawanku memutuskan untuk berkemah semalam disini. 

Sekilas sebegitunya kami sampai memang tak ada yang spesial, hanya hamparan laut luas yang begitu jernih dengan pasir putihnya yang menawan. Namun itu belum semua, karena begitu senja datang keajaiban pun bermunculan.  Semburat jingga kemerahan khas langit bima menjadi pembuka semuanya.
(semburat jingga kemerahan matahari terbenam, ciri khas langit Bima)

Berawal dari penemuan tulang penyu di pantai ketika sore, di bawah temaram bulan purnama malam itu kami melakukan pencarian akan penyu, yang sayangnya tak kami temukan satu pun malam itu. Benar saja karena memang musim penyu bertelur adalah sekitar bulan Juli Agustus. Namun ini lah kemudian yang menjadikan kami menemukan kejaiban pertama di Bajo Pulo.

Kepiting Merah di Pulau Christmas, dari sekian fenomena alam pasti banyak yang mengetahuinya karena terjadi secara tahunan. Di Bajo Pulo kejadian serupa ternyata ada, namun bukan kepiting melainkan keong/kelomang. 

Ribuan keong malam itu keluar dan berjalan berdesakan menuju daratan. Tak jelas apa yang akan mereka lakukan, namun dari yang berukuran sebesar jari kuku hingga sebesar bola pimpong kami temukan malam itu di sepanjang garis pantai Bajo Pulo yang kami lewati. Kekecewaan karena tak menemukan penyu pun langsung terobati dengan adanya fenomena ini. (sayangnya kejadian ini tak sempat kami abadikan ke dalam foto)

---------------------------------------------------------------------

Matahari pagi itu menyapaku dengan anggunnya, menyadarkanku sepenuhnya dari kantuk yang menggelayuti mata. Laut surut begitu jauhnya hingga memunculkan dataran batuan koral dengan genangan air di sana sini seakan bertingkah selayaknya cermin yang memantulkan kehangatan sang surya.


(dataran koral yang muncul beserta genangan air, bak cermin yang memantulkan kehangatan surya)

Namun itu belum semua, karena semakin kami langkahkan kaki ke tengah dataran koral semakin kami terbelalak. Berbagai jenis terumbu karang dengan ragam warnanya yang biasanya hanya bisa kita lihat di bawah air, kini muncul ke atas daratan hingga bisa kita lihat dengan begitu jelasnya. Ikan-ikan kecil berenang kesana kemari terjebak dalam genangan air, bulu babi berbaris rapi siap mengancam langkah kaki, terumbu karang dengan beragam jenis, ukuran, hingga warna membentang begitu luas. Laksana simfoni yang mengayun begitu lembut, pagi itu membuaiku begitu dalam menuju kedamaian. 

 
 
 
 
(beraneka ragam keindahan dunia laut yang bermunculan)

Alam Indonesia memang begitu luas dan takkan hentinya membuatmu takjub. 

-INDONESIA ITU INDAH-

(pulau kecil lainnya di seberang Sape)



Oi Sai, Another Hidden Paradise in Bima

Pantai Oi Sai, yang terletak tak jauh dari Pantai Kolo merupakan pantai yang masih jarang dijamah. Karenanya merupakan spot yang sangat bagus untuk sekedar menghabiskan sore menukmati sunset.

Di Desa Oi Sai ini sebagian besar penduduknya menjadi nelayan untuk menghidupi keluarganya. Suasana kampung nelayan yang sangat sederhana ini menjadikannya lebih menarik lagi, karena tak hanya pantainya yang bersih, penduduk desa ini pun sangat ramah.

Pantai Oi Sai ini hanya berjarak kurang lebih 8 km dari Pantai Kolo. Dari Pantai Kolo kita hanya tinggal menyusuri jalanan aspal hingga ujung aspal habis dan berganti dengan tanah liat.

 
(beautiful sunset)

(after the sunset)

-INDONESIA ITU INDAH-