Sebelum tugasku ke Bima, yang akan
menjadi rumah sementaraku untuk dua tahun ke depan kusempatkan mengajak
keluargaku untuk jalan-jalan berwisata ke icon wisata
Jawa Timur, Gunung Bromo.
Tak banyak yang kuingat mengenai detil
perjalanan itu, maka akan kuceritakan secara garis besarnya saja.
Untuk menuju ke Gunung Bromo ada dua jalur
yang biasa digunakan, yaitu jalur Probolinggo dan jalur Pasuruan. Rute yang
lebih biasa digunakan adalah jalur Probolinggo, yang karena aksesnya memang
lebih mudah dijangkau. Jalur Pasuruan biasanya digunakan oleh traveler yang
mulai perjalanan dari Malang.
Hanya dua jenis transportasi yang
diperbolehkan untuk naik ke Bromo dari desa terakhir (Desa Sukopuro apabila
dari Probolinggo dan Desa Nongko Jajar bila dari Pasuruan), yaitu Sepeda Motor
dan Mobil Hardtop. Untuk
sepeda motor masing-masing boleh membawa tanpa harus sewa, asalkan kondisinya
kuat. Sedangkan untuk jenis transportasi satunya, mobil hardtop, kita harus menyewa dari para sopir di sana yang memang
pekerjaan seharinya menyewakan mobil hardtop.
Untuk paket lengkap wisata Bromo sewa mobil hardtop berkisar dari 350 ribu hingga 400 ribu. Paket lengkap
wisata Bromo yang ditawarkan disini adalah Penanjakan, Kawah Bromo, Bukit
Teletubbies, dan Pasir Berbisik. Sedangkan untuk paket Penanjakan dan Puncak Bromo
saja, dikenakan tarif sebesar 200 ribu hingga 250 ribu.
Penanjakan
Penanjakan adalah spot pertama yang harus
dikunjungi apabila kita berkunjung ke Bromo. Penanjakan adalah sebuah bukit
yang sangat terkenal akan sunrise nya
yang indah, tidak hanya di Indonesia bahkan dunia internasional pun telah
mengakui keindahan sunrise dari
Penanjakan ini. Akan banyak kita jumpai bule-bule sedang berburu sunrise lengkap dengan kameranya beserta
lensa tabungnya.
Dari sini selain kita jumpai sunrise yang begitu indah, lautan awan
juga begitu mendayu merayu. Gunung Bromo beserta kawan-kawannya pun terlihat
kokoh menjulang dari sisi selatan Penanjakan.
Kawah Bromo
Dari Penanjakan, setelah puas menikmati
indahnya sunrise kita akan diantar
oleh sopir menuju kawah Bromo tetapi tidak sampai ke puncaknya melainkan hanya
sampai di kaki gunungnya. Di kaki gunung ini banyak terdapat kuda-kuda yang
disewakan untuk mengantarkan wisatawan untuk menuju Kawah Bromo dengan tarif 40
ribu, hanya sampai anak tangga. Namun bila ingin berjalan kaki menuju kawah
juga bisa, hanya dengan berjalan selama 30 menit kita akan sampai di anak
tangga.
Untuk sampai di kawah kita diharuskan untuk
melalui anak tangga yang berjumlah 250. Cukup melelahkan namun semua akan
terbayar ketika sampai di Kawah Bromo. Selain pemandangan kawah yang eksotis
menyembulkan asap setiap saat, pasir berbukit-bukit di kejauhan juga dapat kita
saksikan dari sini. Begitu indah.
Bukit Teletubbies
Entah apa maksud dari nama “Bukit
Teletubbies” ini. Karena yang kusaksikan hanyalah gundukan bukit pasir serta
bukit hijau biasa. Namun tak lantas tak ada yang isitimewa disini, banyak
bunga-bunga entah apa itu namanya yang begitu indah dengan warna ungunya yang
elok.
Pasir Berbisik
Nama “Pasir Berbisik” berawal dari sebuah
film berjudul Pasir Berbisik yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Namun memang
disini akan terdengar lantunan musik alam yang diakibatkan oleh gesekan angin dengan
bukit-bukit pasir.
Setelah puas menikmati wisata Bromo kami
tak lantas langsung pulang, tak kan lengkap rasanya kalau berkunjung ke Bromo
dan tidak menyempatkan berkunjung ke Air Terjun Madakaripura.
Madakaripura
Dari Bromo kita mengambil arah ke
Pasuruan, akan banyak papan petunjuk jalan untuk menuju ke air terjun ini, yang
karenanya menjadikan mudah ditemukan. Untuk masuk kesini kita diharuskan untuk
membayar sebesar 5 ribu per orang. Dari pintu registrasi ini, untuk menuju ke
air terjun kita diharuskan untuk berjalan selama kurang lebih setengah jam
dengan medan yang lumayan licin.
Konon katanya, dulunya Air Terjun
Madakaripura adalah tempat bersemedinya Gajah Mada dan karenanya dipercaya
dapat memberikan kesembuhan atas segala penyakit. Takkan jarang kita temui
banyak wisatawan yang khusus berkunjung demi mendapatkan kesembuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar